gReaT jOuRneY 4

 PaRt FoUr : tHe eNd

Day 7–9 (5–7 Juli 2008) : Ibadah dan Ziarah

     Pada hari ke-7 fisikku mulai menyerah dengan suhu kota Mekah yang mencapai 50’C, migrainku kambuh. Aku paling ga kuat dengan udara panas, pasti langsung migrain. Di kota asalku, Pekanbaru, yang suhunya 33’ C hampir tiap hari aku terkena migrain. Aku batuk dan suaraku hilang akibat minum air dingin terus menerus. 2 botol obat batuk dan 1 strip Panadol yang berisi 10 butir, habis aku konsumsi selama di Mekkah. Akibatnya aku tidak bisa beribadah secara maksimal selama di Mekkah. Padahal aku sudah berniat mencari pahala sebanyak-banyaknya selama di Mekah, karena sholat di Masjidil Haram pahalanya 100.000 kali lipat lebih besar dibandingkan tempat manapun di muka bumi ini. Aku jarang sholat zuhur dan ashar ke Masjidil Haram, hanya sholat Maghrib, Isya dan Subuh saja aku ke Masjidil Haram.

     Ada beberapa kejadian menarik selama aku di kota Mekah. Seperti yang banyak dikatakan orang-orang yang pernah menginjakkan kaki di tanah haram, di sini (Mekah) apapun perbuatan baik dan buruk kita bahkan hanya sebatas niat, akan langsung dibalas oleh Allah. Itu juga terbukti beberapa kali dengan aku. Waktu itu, ada orang India yang duduk di depan shafku mengeluarkan aroma yang tak sedap dan tercium olehku. Dalam hati aku berkata, “hmm.. kok bau yah orang India ni..”. Percaya atau ga, itu bau si orang India ada terus nempel dihidung aku padahal orangnya udah gda lagi di dekat aku. Serta-merta aku langsung ngucap “Astaghfirullahala’zhim” dan memohon ampun kepada ALLAh, seketika itu juga baunya hilang.

     Cerita lainnya, pada saat kami berangkat ke Masjidil haram untuk menunaikan sholat maghrib, disepanjang jalan aku melihat pedagang-pedagang yang menjual kurma dan aku penasaran ingin mencicipi kurma muda. Selesai sholat maghrib, biasanya aku, Papa en Aal ga balik ke hotel. Kami stay di Masjidil Haram hingga selesai Isya. Papa en Aal selesai sholat Maghrib melaksanakan Thawaf sunah, sedangkan aku hanya tadarusan hingga Isya menjelang karena fisikku drop. Pada saat aku membaca surat Yasin, ada seorang anak perempuan Arab cantik berumur kurang-lebih 3 tahun menghampiriku dan menyodorkan gelas plastik untuk minum air zam-zam kepadaku tanpa berkata sepatah katapun. Setelah menyerahkan gelas plastik itu, si gadis mungil lari ke belakang menghampiri ibunya yang berjarak 5 m dari tempatku duduk. Sambil tersenyum dan menganggukan kepala aku mengucapkan terimakasih. Aku melihat gelas plastik yang dikasih si balita tadi, ternyata isinya kurma muda. Subhanallah..

     Selama di tanah haram, banyak orang dari berbagai negara memuji barang yang aku pakai. Seperti baju gamis warna hitam berbentuk kimono, banyak banget orang Arab yang nanya aku beli dimana. Aku bilang beli di Indonesia. Lalu sajadah yang aku bawa dari tanah air, mereka menanyakan beli dimana. Kebetulan sajadah itu, minjem punya Mama jadi aku ga tau beli dimana. Ternyata sajadah itu di beli Mama di Mekah, dan aku melihat ada pedagang yang menjual sajadah persis seperti yang aku bawa. Hahaha..

     Pada saat di Mekkah, aku dan rombongan diajak ziarah dan jalan-jalan ke berbagai tempat, seperti kebun kurma, Jabbal Rahmah, ternak domba, ke pabrik pembuatan Al-qur’an terbesar di dunia, ke Mina tempat pelaksanaan ibadah haji dan berbagai tempat lainnya.

PHOT0133PHOT0343PHOT0121PHOT0360

 

Day 10–14 (8–12 Juli 2008) : Go Home

     Tiba saatnya untuk pulang ke tanah air. Tetapi karena musim liburan, aku dan rombongan tidak mendapat pesawat yang langsung ke S’pore. Akibatnya kami transit dulu di Colombo, Srilanka selama 2 hari 2 malam. Dari Jeddah ke Colombo memakan waktu 6 jam. Pada saat di imigrasi, orang imigrasi yang menangani pasportku mengatakan bahwa nama aku seperti nama salah seorang aktris India, Sri Devi. Dihari ke-13 aku dan rombongan berangkat ke S’pore dengan memakan waktu 3 jam perjalanan. Di S’pore nginep semalam dan keesokan harinya baru balik ke Pekanbaru Kota Bertuah.

PHOT0495PHOT0522PHOT0525

Colombo, Srilanka

See my Video :

 

(dv)

22/03/2009. Celotehku.

Leave a Comment

Be the first to comment!

Leave a comment

Trackback URI